Rabu, 02 April 2014

Makalah


SEKS BEBAS
DALAM PANDANGAN GEREJA KATOLIK


OLEH;
HELENTRIS R. NEGARA

JURUSAN ILMU ADMINISTRASI PUBLIK
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS MERDEKA MALANG







BAB I
PENDAHULUAN

1.1     LATAR BELAKANG
Dunia yang terus berkembang telah memberikan begitu banyak pengaruh dalam setiap sisi kehidupan manusia.  Perkembangan dunia yang semakin canggih telah membuat kehidupan manusia menganut budaya sekuler.  Kebudayaan sekuler  seperti ini sangat nampak dalam kehidupan mansia  yang sangat bebas.  Akulturasi antara budaya  barat sebagai sebuah dampak dari globalisasi  telah menghilangkan budaya asli dari Indonesia itu sendiri. Salah satu tindakan penyimpangan yang marak terjadi dalam kehidupan kaum remaja, khususnya remaja katolik yaitu seks bebas dan pergaulan bebas.
Realita ini merupakan sebuah fakta sosial yang masih aktual dan sangat riskan dengan pola kehidupan remaja. Gereja sebagai salah satu media pendidikan rohani terus menyoroti masalah ini sebagai sebuah bentuk tindakan yang salah.  Pergaulan bebas yang mengarah pada seks bebas yang semakin hari semakin meningkat di kalangan remaja mengindikasikan lemahnya kontrol sosial terhadap pola kehidupan remaja.   Sebagai sebuah lembaga sosial yang memegang peranan penting dalam kehidupan sosial masyarakat, Gereja tentunya tidak mau lepas tangan terhadap kondisi remaja seperti itu.  Gereja melihat ini sebagai sebuah penyelewengan terhadap ciptaan-Nya dan penyelewengan terhadap harga diri manusia. Gereja yang selalu memberikan peneguhan berupa ajaran moral dan rohani tentunya memegang peranan penting bagi terbentuknya moral remaja yang kian ambruk.  Realita seks bebas dengan kehidupan remaja memang tdak bias dilepaspisahkan. Hal ini muncul sebagai dampak dari pola kehodupan remaja yang selalu ingin tahu dan mau mencoba.  Bisa dilihat bahwa realita kehidupa remaja yang demikian ambruk merupakan indicator lemahnya pendidikan moral dan rohani remaja itu sendiri.
Terlepas dari semua fakta tersebut, keberadaan remaja dalam bingkai kehdupan Gereja katolik harus bias dilihat sebagai suat kesatuan yang tidak boleh dipisahkan. Dalam arti bahwa, Gereja harus mampu memberdayakan remaja sebagai bagian yang integral dalam pola pewartaan ajaran Gereja. Oleh karena itu, penulis mencoba mengangkat  tema ‘SEKS BEBAS DALAM PANDANGAN GEREJA KATOLIK” sebagai sebuah bentuk kepedulian terhadap realita sosial remaja katolik masa kini.

1.2              RUMUSAN MASALAH
1.      Hal yang melatar belakangi tindakan seks bebas dala kalangan remaja katolik masa kini
2.      Pandangan gereja katolik dan solusi terhadap realita seks bebas yang terjadi di kalangan remaja    katolik.

1.3              METODE PENULISAN
Dalam penulisan makalah ini,  penulisan makalah ini menggunakan metode kepustakaan yang berkaitan dengan narkoba serta menggunakan pikiran sendiri.


1.4              SISTEMATIKA  PENULISAN
Dalam pemaparan makalah ini, penulis meyusun tiga bagian pokok yaitu:
1.      Bab I berisi pendahuluan yang terdiri dari latar belakang permasalahan mengenai seks bebas dan perumusan masalah yang akan menjadi acuan dalam pemaparan makalah.
2.      Bab II yang berisi permasalahan utama, yakni latar belakang munculnya perilaku seks bebas, panadangan Gereja terhadap fakta seks bebas  kemudian pandangan penulis sendiri terhadap perilaku seks bebass.
3.      Bab III yang berisi kesimpulan dari apa yang telah menjadi bahan permasalahan dalam pembahasa sebelumnya serta saran kepada pihak-pihak terkait.


BABB II
SEKS BEBAS DAN PANDANGAN GEREJA KATOLIK


2.1                    LATAR BELAKANG TIMBULNYA SEKS BEBAS
Munculnya seks bebas yang diawali dengan pergaulan bebas dalam kalangan remaja katolik secara khusus timbul atas dasar berbagai kepentingan dan latar belakang. Satu hal yang pasti adalah apapun alasan dan dasar dari timbulnya tindakan seks bebas pasti salah di mata agama. Berikut merupakan latar belakang timbulnya seks bebas dalam kehidupan remaja katolik pada umumnya;
2.1.1        Minimnya Kontrol dari Keluarga
Keluarga merupakn media pendidikan primer bagi terbentuknya remaja yang bermoral. Dalam keluarga, seorang remaja digembleng atas dasar norma-norma kehidupan dasar  keluarga sebagai sebuah media sosial utama. Munculnya perilaku seks bebas bias dilihat sebagai lemahnya kontrol dari keluarga sebagai sebuah media pendidikan primer. Lemahnya pengawasan terhadap remaja mengakibatkan remaj merasa bebas untuk melakukan hal-hal yang diinginkanya. Remaja merasa bahwa semua bentuk tingkah lakunya tidak  dibatasi, dan semua tingkah lakunya selalu berada di luar pengawasan orang tua.
2.1.2        Lemahnya Pendidikan Moral dan Rohani
Sebagai sebuah masa yang penuh warna dan rasa ingin tahu yang tinggi, remaja tidak hanya memerlukan pendidikan forma. Namun lebih dari itu, pendidikan moral dan rohani merupakan dua hal yang tidak bisa dipandang sebelah mata. Pendidikan moral dan rohani memungkinkan remaja untuk lebih mengetahui arti dai sebuah kehidupan dan nilai kehidupan itu sendiri. Seks bebas muncul sebagai akibat dari lemahnya atau minimnya pendidikan moral dan rohani remaja. Hal tersebut mengakibatkan penghargaan remaja terhadap harga diri mulai menurun.  Dampak lanjut dari hal tersebut adalah meningkatnya perlaku seks bebas yang tidak bisa dibendung dengan lemahnya pendidikan moral dan rohani yang diterima kaum remaja.

2.1.3        Rasa Ingin Tahu yang Kuat
Terlepas dari semua hal yang telah dipaparkan di atas, satu hal yang paling berpengaruh terhadap munculnya perilaku seks bebas adalah rasa ingin tahu yang begitu kuat.  Rasa ingin tahu akan hal-hal baru pula yang membuat begiru banyak remaja katolik yang terjerumus ke dalam jurang dosa. Rasa ingin tahu akan seks bebas membuat remaja selalu melakukn tindakan ‘mencoba’ mencicipi pergaulan bebas dan seks bebas. Dari hal sederhana tersebut kemudian berkembang menjadi ketagihan dan terus-menerus bergelut dalam perilaku seks bebas yang secara tidak disadari oleh remaja itu sendiri sudah membawanya masuk ke dalam jurang kehancuran.
            2.1.4    Lingkungan Sosial yang Kurang Kondusif
Kehidupan sosial masyarakat sangat mempengaruhi perkembangan dan pertumbuhan remaja, secara khusus remaja katolik. Munculnya perilak seks bebas sangat mungkin dipengaruhi oleh lingkungan sosial yang memberrkan tawaran dan peluang yang terbuka bagi remaja untuk bias terjermus ke dalam perilaku amoral tersebut.  Lingkungan sosial yang sangat mendukung dan membri peluang bagi tumbuhnya perilaku seks bebas menyebabkan remaja sangat rentan terhadap kehidupan remaj yang bebas, sehingga berujung pada perilaku seks bebas. Oleh karena itu, bisa  dipahami bahwa kehidupan sosial masyarakat yang krang kondusif  sangat mempengaruhi pola perkembangan remaja yang prematur.

2.2       PANDANGAN GEREJA KATOLIK TEHADAP SEKS BEBAS
            Seks bebas bukan saja dilihat sebagai sebuah perilaku yang menyimpang, namun secara religious seks bebas dilihat sebagai sebuah pelecehan terhadap nilai dan arti dari sebuah kehidupan. Oleh karena itu, Gereja katolik tentunya melihat harga diri sebagai sebuah nilai yang luhur, dan karenanya Gereja melihat seks bebas sebagai sebuah bentuk dosa. Ada 3 pandangan penting Gereja  terhadap perilaku seks bebas yang terjadi di kalangan remaja masa kini;
2.2.1    Merusak Citra Allah
            Pandangan Gereja katolik terhadap perilaku seks bebas yang paling pertama adalah pengrusakan citra Allah. Dalam kitab Kejadian, telah dijelaskan pada kisah penciptaan bahwa Allah menciptalan manusia menurut gambar dan rupa.Nya. Itu berarti bahwa betapa mulia pribadi dan diri kita sebagai citra Allah.             Berkaitan dengan perilaku seks bebas, remaja dengan bagitu saja menjual harga dirinya ataupun merelakan harga dirinya hanya demi kenikmatan duniawi semata.  Perlilaku seks bebas merupaka sebuah bentuk pengrusakan citra Allah yang utuh dan mulia. Allah telah membentuk manusia menurut citra-Nya dan citra Allah tersebut tidak bias ‘diobral’ sedemikian rupa demi kepentingan manusiawi. Lebih dari itu, seks bebas dilihat sebagai sebuah tindakan penghancuran jati diri Allah yang digambarkan dalam setiap pribadi masing-masing remaja. Pribadi Allah yang dicerminkan dalam pribadi masing-masing remaja harus dilihat sebagai sebuah bentuk anugerah. Namun ketika remaja menggunakan tubuhnya sendiri untuk mencari kenikmatan duniawi semata, maka secara otomatis hal tersebut dilihat sebagai bentuk tindakan yang menghancurkan citra Allah sendiri.  Meskipun perilalu seks bebas dalam kaca mat Gereja katolik sebagai sebuah pengrusakan citra Allah, sungguh ironis memang bahwa semakin hari semakin banyak remaja yang digiring masuk ke dalam perlaku seks bebas. Bisa dilihat bahwa peranan Gereja secara nyata terhadap masalah seks bebas belum mampu merangkul banyak remaja ke dalam rangkulan kasih Krstus.
2.2.2    Tidak Menghargai Nilai Pengorbanan Kristus
            Dasar pemikiran dari poin ini adalah kutipan dalam teks perjanjian baru yag mengatakan bahwa tubuhmu adalah bait Allah. Jelas perikop tersebut menekankan akan tingginya nilai tubuh manusia. Tubuh manusia itu bernilai luhur dan agung di mata Tuhan.  Nilai tubuh manusia dilihat sangat berharga karena  selain manusia sebagai citra Allah, Yesus pun telah mengorbankan tubuhnya untuk disiksa dan didera demi penyilihan dosa-dosa manusia. Di sini sangatlah jelas bahwa apapun tindakan yang berkaitan dengan pengrusakan harga diri atau tubuh manusia, itu dilihat sebagai sebuah tindakan yang tidak menghargai dan menghormati pengorbanan Kristus. Bahwa tubuh manusia bukan untuk dijadikan sebagai alat pemuas kebutuhan duniawi belaka. Namun lebih dari itu, tubuh manusia dilihat sebagai sebuah bait Allah . sebagai sebuah bait Allah, nilai tubuh manusia sangatlah luhur dan mulia.    Perikop di atas sudah lebih dari cukp untuk meggambarkan betapa agungnya nilai tubuh mausia. Ketika seorang remaja terlibat dalam perilaku seks bebas, maka secara tidak langsung menghilangkan nilai pengorbanan Kristus di salib. Nilai pengorbanan Kristus seakan tidak berharga tatkala tubuh manusia ‘diobral’ sedemikian rupa untuk kepentingan sesaat.
2.2.3    Penodaan Keluhuran dan Kesucian Allah
            Poin ini berkaitan dengan tinjauan umum tentang seksualitas. Bahwa kodrat manusia dibedakan  atas pria dan wanita. Seks dalam pandangan Gereja Katolik dilihat sebagai pemberian Allah sendiri yang Cuma-Cuma. Seks bebas dilihat sebagai ‘penodaan’ terhadap pemberian Allah tersebut. Lebih dari itu, perlaku seks bebas dipandang sebagai ;penodaan’ terhadap keluhuran dan kesucian Sang Pemberi anugerah tersebut. Dalam kaca mata Gereja katolik, seks sebagai identitas manusia sekaligus sebagai sarana kebahagiaan manusia. Selain itu, seks  sebagaia kelanjutan tugas manusia (prokreasi). Oleh karena itu, seks merupakan anugerah yang sangat suci dan mulia. Bertolak dari hal-hal tersebut, bisa dilihat bahwa seks bebas merupakan pengotoran kesucian Sang Pencipta yang telah memberikan semuanya kepada manusia untuk dihargai.  Jadi, seks bebas tetap dilihat sebagai sebuah upaya penodaan anugerah Allah.

2.3       TINJAUAN PENULIS TENTANG SEKS BEBAS
            Sebagai seorang remaja katolik dan juga sebagai citra Allah, kami tetap melihat seks bebas sebagai sebuah penghancuran kodrat manusia. Dasar pemikiran kami adalah nilai tubuh dan harga diri manusia. Perilaku seks bebas sebetulnya merupakan sebuah bentuk penghancuran harga diri, harkat dan martabat manusia. Bahwa manusia, khususnya remaja merupakan ciptaan Allah yang paling sempurna. Karena merupakan ciptaan Allah yang paling sempurna, maka betapa luhur dan mulia nilai dan harga diri manusia itu sendiri. Harga diri seorang remaja bisa ditakar dengan bagaimana remaja itu sendiri memelihara dirinya dan menjaga keutuhan tubuhnya. Namun ketika seorang remaja terjerumus ke dalam perilaku seks bebas, maka secara tidak langsung itu merendahkan harga dirinya sendiri. Seks bebas mengakibatkan harga diri diinjak-injak sedemikian rupa, baik oleh orang lain maupun oleh diri sendiri.
            Perikop kitab suci perjanjian baru yang mengatakan bahwa tubuhmu adalah bait Allah merupakan dasar biblis mengapa seks bebas dilihat sebagai sebuah bentuk dosa dalam Gereja Katolik. Jika tubuh manusia merupakan bait Allah, maka betapa luhur dan agung nilai dari tubuh manusia. Apa bila seks bebas tengah menjadi gaya hidup remaja masa kini, maka bisa dibayangkan betapa rendahnya nilai dan harga diri ciptaan Allah yang merupakan gambar dan rupanya. Oleh karena itu, Gereja sebagai sebuah media utama pemberi nilai moral dan kerohanian harus mampu masuk lebih jauh ke dalam sendi-sendi kehidupan remaja katolik yang sedang ambruk dilanda pengaruh seks bebas.  Buknkah remaja merupakan masa depan Gereja ?










          BAB III
PENUTUP

3.1              KESIMPULAN
Sebagai masa depan Gereja, remaja merupakan bagian dari anggota Gereja yang  perlu dibina dan dijaga keberadaanya. Seks bebas memang sulit untuk dilepaspisahkan dengan kehidupan remaja masa kini. Pola kehidupan yang dari waktu ke waktu selalu berubah seturut perkembangan zaman menggiring kau muda  ke dalam bentuk pola pergaulan yang lebih bebas. Seks bebas merupakan  salah satu potret buram kehidupan remaja yang lemah dalam pendidikan moral dan kerohanian.  Salah satu agen yang mampu memberikan bekal dan pendidikan dalam hal moral dan kerohanian adalah Gereja. Apapun dasar dan latar belakang munculnya perilaku seks bebas, Gereja tetap melihat hal tersebut sebagai sebuah bentuk penodaan terhadap kesucian dana angerah Allah.  Oleh karena itu, Gereja harus mampu menggandeng pihak lain untuk menyelamatkan remaja dari perilaku seks bebas.
3.2              SARAN
Dengan melihat realita di kalangan remaja yang kian memprihatinkan, maka sangat dibutuhkan keterlibatan dan pemberdayaan yang lebih konkret dari pihak Gereja.  Remaja merupakan masa depan Gereja. Di pundak remaja, masa depan Gereja dipertaruhkan. Untuk menyelamatkan Gereja dalam rangka melanjutkan karya pewartaan Kristus, maka Gereja harus mampu mengangkat remaja dari lemah keterpurukan dan menyelatkan remaja katolik dari perilaku seks bebas.


1 komentar:

  1. Artikel yang bagus.... semoga terus berkembang... Saya ingin berbagi artikel tentang Katedral di Florence di http://stenote-berkata.blogspot.hk/2018/04/florence-di-piazza-del-duomo_11.html
    Lihatlah juga videonya di Youtube https://youtu.be/OVEs_zYK_FQ

    BalasHapus